Kamis, 08 Maret 2012

Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan



Hingga sekarang sudah banyak beberapa kajian dalam hal intelegensi atau tingkat IQ seseorang. Menurut Kohstan, intelegensi dapat dikembangkan, namun hanya sebatas segi kualitasnya, yaitu pengembangan akan terjadi sampai pola pada batas kemampuan saja, terbatas pada segi peningkatan mutu intelegensi, dan cara cara berpikir secara metodis.
Intelegensi orang satu dengan yang lain cenderng berbeda-beda. Hal ini karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam buku Psikologi Pendidikanoleh H. Jaali pada tahun 2007, faktor yang mempengaruhi intelegensi antara lain sebagai berikut:
Faktor Bawaan
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.
Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
Faktor Pembentukan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
Faktor Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu, tidak diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.
Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja.

Mengukur Tingkat Kecerdasan Manusia




5 Jenis mengukur kecerdasan manusia


1. Intellegent Quotient (IQ)
Kecerdasan Pikiran ini merupakan kecerdasan yang bertumpu kemampuan otak kita untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah. Jika kita mengikuti Psikotes, ada banyak soal yang menuntut kejelian pikiran kita untuk menjawabnya, misalnya soal mengenai delik ruang seperti bentuk ruang kubus yang diputar-putar akan menjadi seperti apa. Soal ini bertujuan untuk melihat kemampuan pikiran kita dalam menyelesaikan suatu masalah dari berbagai sisi.

Sudah bertahun-tahun dunia akademik, dunia militer (sistem rekrutmen dan promosi personel militer) dan dunia kerja, menggunakan IQ sebagai standar mengukur kecerdasan seseorang. Tetapi namanya juga temuan manusia, istilah tehnis yang berasal dari hasil kerja Alfred Binet ini (1857 – 1911) lama kelamaan mendapat sorotan dari para ahli dan mereka mencatat sedikitnya ada dua kelemahan (bukan kesalahan) yang menuntut untuk diperbaruhi, yaitu:

a. Pemahaman absolut terhadap skor IQ
Steve Hallam berpandangan, pendapat yang menyatakan kecerdasan manusia itu sudah seperti angka mati dan tidak bisa diubah, adalah tidak tepat. Penemuan modern menunjuk pada fakta bahwa kecerdasan manusia itu hanya 42% yang dibawa dari lahir, sementara sisanya, 58% merupakan hasil dari proses belajar.

b. Cakupan kecerdasan manusia : kecerdasan nalar, matematika dan logika
Steve Hallam sekali lagi mengatakan bahwa pandangan tersebut tidaklah tepat, sebab dewasa ini makin banyak pembuktian yang mengarah pada fakta bahwa kecerdasan manusia itu bermacam-macam. Buktinya, Michael Jordan dikatakan cerdas selama berhubungan dengan bola basket. Mozart dikatakan cerdas selama berurusan dengan musik. Mike Tyson dikatakan cerdas selama berhubungan dengan ring tinju.


2. Emotional Quotient (EQ)
Disebut juga kecerdasan Emosi. Kecerdasan Emosi ini didasarkan kepada kemampuan manusia dalam mengelola emosi dan perasaan. Kecerdasan Emosi ini sangat berpengaruh dalam performace dan kecakapan emosi kita dalam bekerja, dan juga kemampuan diri kita dalam menghadapi suatu masalah. Seseorang yang memiliki Emosi yang buruk walaupun IQ nya besar, dia akan gagal dalam hidupnya dikarenakan tidak mampu mengontrol diri saat menghadapi suatu masalah. Kecerdasan emosi sudah menjadi suatu tolok ukur utama yang dicari oleh perusahaan pada pegawainya dan sering merupakan karakteristik penentu kesuksesan dalam kerja dan pembedaan kinerja dan performace suatu karyawan. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan dari emosi diri dan emosi orang lain agar bisa lebih berhasil dan bisa mencapai kehidupan yang lebih memuaskan. Dalam psikotes pun kecerdasan emosi ini sering menjadi tolak ukur utama dalam merekrut pegawai, karena dengan kecerdasan emosi yang tinggi walaupun memiliki IQ yang rendah cenderung perusahaan merekrut pegawai yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, karena kecerdasan IQ mudah untuk ditingkatkan dibandingkan kecerdasan emosi.

Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa “kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional. Dari nama tehnis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya; bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaatKarena kecerdasan emosi ini lebih ditekankan kepada jati diri dan emosi kita. Walaupun emosi dapat dikontrol dengan mengikuti pelatihan-pelatihan seperti ESQ dan lainnya, tetapi butuh kesadaran tinggi untuk mengontrol emosi kita ini.


3. Spiritual Qoutient (SQ)
Kecerdasan Spiritual ini berkaitan dengan keyakinan kita kepada Tuhan.Kecerdasan ini muncul apabila kita benar-benar yakin atas segala ciptaannya dan segala kuasanya kepada manusia (bukan atheis).

Danah Zohar, penggagas istilah tehnis SQ (Kecerdasan Spiritual) dikatakan bahwa kalau IQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran), dan EQ bekerja mengolah yang di dalam (telinga perasaan), maka SQ (spiritual quotient) menunjuk pada kondisi ‘pusat-diri’ ( Danah Zohar & Ian Marshall: SQ the ultimate intelligence: 2001). Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi ter-kavling-kavling sedemikian rupa. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Orang yang ber – SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.


4. Moral Quotient (MQ)
Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan dari kecerdasan moral bukan hanya untuk mengetahui yang benar dan yang salah, namun juga untuk berbuat serta melakukan tindakan yang benar. Pada segolongan populasi manusia terdapat sekelompok manusia dengan jumlah prosentase yang kecil menderita, mengalami sakit jiwa ataupun terkucil. Kelompok ini kemungkinan tidak “mengerti” yang benar dan yang salah. Mengapa kita tidak lebih sering melakukan tindakan yang tepat? Kebanyakan orang melakukan tindakan yang tepat kadang-kadang saja. Bertindak atas setiap keputusan yang kita buat setiap hari, mempertimbangkan apa yang “benar”, apa yang lebih baik dan dapat membantu komunitas kita, organisasi, dan orang lain. Namun kita tidak selalu setuju dengan apa yang benar.

Dalam hal ini nilai dan filosofi turut berperan. Penilaian kita menjadi dasar dalam percaya dan menentukan tindakan. Filosofi merupakan jalan bagi kita untuk menentukan nilai. Filosofi yang cerdas merupakan keinginan untuk memahami manusia, benda, dan dunia melalui rangkaian kata yang menggambarkan bagaimana mereka bekerja dengan demikian menyediakan suatu keamanan emosional dalam meramalkan masa depan. Manusia dengan filosofi mempercayakan pada logika dalam membuat keputusan, dan menaksirkan harga dari sesuatu melawan “kode” yang mendasar atau mengatur garis pedoman yang menyebabkan ketegangan. Manusia dengan pandangan ini mempercayakan pada kesadaran persaingan, terkadang pada wewenang sosial yang terpisah. Anda mungkin pernah mendengar perkataan seseorang dengan filosofi yang cerdas, contohnya: “jika anda memiliki solusi yang luwes, orang lain akan mempercayainya. Tidak perlu mencoba untuk meyakinkan mereka mengenai kebaikannya.” Mereka dapat menggunakan sebuah gaya kemimpinan, jika visi yang digambarkan menjadi penyebab yang baik di masa depan.

Dalam hipotesa penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hal lebih mendasar dari kemampuan kecerdasan emosional. Hal tersebut tampak semacam kompas moral. Hal tersebut merupakan jantung dari kesuksesan bisnis yang berjalan lama. “Sesuatu yang lebih” ini dinamakan kecerdasan moral (moral intelligence). Kecerdasan moral merupakan kapasitas mental untuk menentukan bagaimana prinsip umum manusia yang harus digunakan pada nilai, tujuan, dan tindakan. Istilah yang mudah, kecerdasan moral merupakan kemampuan untuk membedakan yang benar dari yang salah seperti yang didefinisikan oleh prinsip umum. Prinsip umum merupakan kepercayaan mengenai tingkah laku manusia secara umum pada seluruh budaya di dunia.

Kecerdasan moral bukan hanya penting untuk mengefektifkan kepemimpinan, namun juga merupakan “pusat kecerdasan” bagi seluruh manusia. Mengapa? Karena kecerdasan moral secara langsung mendasari kecerdasan manusia untuk berbuat sesuatu yang berguna. Kecerdasan moral memberikan hidup manusia memiliki tujuan. Tanpa kecerdasan moral, kita tidak dapat berbuat sesuatu dan peristiwa-peristiwa yang menjadi pengalaman jadi tidak berarti. Tanpa kecerdasan moral kita tidak akan tahu mengapa pekerjaan yang kita lakukan? Dan apa yang harus dikerjakan?


5. Adversity Quotient
Ketika akhirnya Thomas Alva Edison (1847 - 1931) berhasil menemukan baterai yang ringan dan tahan lama, dia telah melewati 50.000 percobaan dan bekerja selama 20 tahun. Tak heran kalau ada yang bertanya, “Mr. Edison, Anda telah gagal 50.000 kali, lalu apa yang membuat Anda yakin bahwa akhirnya Anda akan berhasil?” Secara spontan Edison langsung menjawab, “Berhasil? Bukan hanya berhasil, saya telah mendapatkan banyak hasil.

Apakah adversity quotient (AQ) itu? Menurut Stoltz, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. “AQ merupakan faktor yang dapat menentukan bagaimana, jadi atau tidaknya, serta sejauh mana sikap, kemampuan dan kinerja Anda terwujud di dunia,” tulis Stoltz. Pendek kata, orang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya lebih rendah.

Untuk memberikan gambaran, Stoltz meminjam terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian:

1. Quitter (yang menyerah). Para quitter adalah para pekerja yang sekadar untuk bertahan hidup). Mereka ini gampang putus asa dan menyerah di tengah jalan.

2. Camper (berkemah di tengah perjalanan) Para camper lebih baik, karena biasanya mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko, tetapi tetap mengambil risiko yang terukur dan aman. “Ngapain capek-capek” atau “segini juga udah cukup” adalah moto para campers. Orang-orang ini sekurang-kurangnya sudah merasakan tantangan, dan selangkah lebih maju dari para quitters. Sayangnya banyak potensi diri yang tidak teraktualisasikan, dan yang jelas pendakian itu sebenarnya belum selesai.

3. climber (pendaki yang mencapai puncak). Para climber, yakni mereka, yang dengan segala keberaniannya menghadapi risiko, akan menuntaskan pekerjaannya. Mereka mampu menikmati proses menuju keberhasilan, walau mereka tahu bahwa akan banyak rintangan dan kesulitan yang menghadang. Namun, di balik kesulitan itu ia akan mendapatkan banyak kemudahan.”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Dalam konteks ini, para climber dianggap memiliki AQ tinggi. Dengan kata lain, AQ membedakan antara para climber, camper, dan quitter.

Jawaban luar biasa dari pencipta lampu pijar itu menjadi salah satu contoh ekstrem seorang climber (pendaki)–yang dianggap memiliki kecerdasan mengatasi kesulitan (adversity quotient, AQ) tinggi. Terminologi AQ memang tidak sepopuler kecerdasan emosi (emotional quotient) milik Daniel Goleman, kecerdasan finansial (financial quotient) milik Robert T. Kiyosaki, atau kecerdasan eksekusi (execution quotient) karya Stephen R. Covey. AQ ternyata bukan sekadar anugerah yang bersifat given. AQ ternyata bisa dipelajari. Dengan latihan-latihan tertentu, setiap orang bisa diberi pelatihan untuk meningkatkan level AQ-nya. Manusia sejati adalah manusia yang jika menempuh perjalanan yang sulit, mereka selalu optimis; sedangkan jika mereka melewati perjalanan yang mudah mereka malah khawatir.

Dalam kehidupan nyata, hanya para climbers-lah yang akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Sebuah penelitian yang dilakukan Charles Handy-seorang pengamat ekonomi kenamaan asal Inggris terhadap ratusan orang sukses di Inggris memperlihatkan bahwa mereka memiliki tiga karakter yang sama. Yaitu, pertama, mereka berdedikasi tinggi terhadap apa yang tengah dijalankannya. Dedikasi itu bisa berupa komitmen, kecintaan atau ambisi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Kedua, mereka memiliki determinasi. Kemauan untuk mencapai tujuan, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah dan kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dan ketiga, selalu berbeda dengan orang lain. Orang sukses memakai jalan, cara atau sistem bekerja yang berbeda dengan orang lain pada umumnya. Dua dari tiga karakter orang sukses yang diungkapkan Handy dalam The New Alchemist tersebut erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan

Jumat, 02 Maret 2012

PPL di AL ISLAM JORESAN



YAYASAN ISLAM “AL-ISLAM”
Akte Notaris Richardus Nangkih Sinulingga, SH. Nomor : 74
MADRASAH ALIYAH “AL-ISLAM”
MLARAK PONOROGO DI JORESAN
TERAKREDITASI  A  NSM : 131235020021

Alamat : Jalan Madura Joresan Mlarak Ponorogo 63472 Telp./Fax. (0352) 311340


TUGAS PENGELOLA MADRASAH

I.      TUGAS KEPALA MADRASAH         

Kepala Madrasah adalah sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator,  motivator dan pengguna anggaran.

a.    KEPALA MADRASAH SELAKU EDUCATOR  
Bertugas melaksanakan kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien.

b.    KEPALA MADRASAH SEBAGAI MANAGER

1.   Menyusun perencanaan kegiatan
2.  Mengorganisasikan,mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan
3.  Melaksanakan pengawasan
4.  Mengadakan evaluasi terhadap segala dan semua kegiatan
5.  Mengadakan rapat
6.  Mengadakan kebijakan dan keputusan
7. Mengatur Progran PMB, Administrasi Ketatausahaan, OPMI, Ketenagaan , sarana prasarana dan RAPBM.
8. Mengatur hubungan Madrasah dengan Komite Madrasah, Masyarakat dan Instansi terkait


c.    KEPALA MADRASAH SEBAGAI ADMINISTRATOR

Bertugas menyelenggarakan administrasi seluruh kegiatan pendidikan Madrasah, baik kegiatan belajar mengajar, perkantoran dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan Madrasah.


d.    KEPALA MADRASAH SELAKU SUPERVISOR

Bertugas menyelenggarakan supervisi terhadap kegiatan PMB, BP, Ektstrakurikuler, ketatausahaan, sarana prasarana, OPMI, 7 K, dan kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan intansi terkait

e.    KEPALA MADRASAH SEBAGAI LEADER

1.    Dapat dipercaya,jujur dan bertanggung jawab
2.    Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
3.    Memiliki Visi dan memahami Misi Madrasah
4.    Mengambil keputusan urusan Intern dan Extern Madrasah
5.    Mencari, membuat dan memiliki gagasan baru.

f.     KEPALA MADRASAH SEBAGAI INOVATOR
1.Melakukan pembaharuan dibidang KBM, BP/BK, ekstra kurikuler dan pengadaan personel serta perangkat pembelajaran
2.Melaksanakan pembinaan Guru dan Karyawan
3.Mengadakan pembaharuan, menggali sumberdaya lewat komite Madrasah dan masyarakat.

g.    KEPALA MADRASAH SEBAGAI MOTIVATOR
Bertugas memberi motivasi untuk :
1.Mengatur tata ruang kantor, ruang belajar, laboratorium, perpustakaan yang kondusif
2.Mengatur halaman / lingkungan yang sejuk dan teratur
3.Menciptakan hubungan kerja yang harmonis bersama guru dan karyawan
4.Mengadakan prinsip penghargaan, hukuman/sanksi, dalam melaksanakan tugasnya.

h.    KEPALA MADRASAH SEBAGAI KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1.    Sebagai pejabat penerbit penanda tangan surat permintaan pembayaran dalam RAPBM, satker Madrasah Aliyah Al-Islam Joresan
2.    Bertanggung jawab/akuntabilitas atas pengelolaan anggaran APBM pada lembaga, satker MA Al-Islam Joresan

II.            PROGRAN KEGIATAN KEPALA MADRASAH

a.    KEGIATAN HARIAN
1.    Memeriksa daftar hadir guru
2.    Memeriksa progran satuan pelajaran dan persiapan lainnya
3.    Menerima tamu, surat-surat masuk dan penyelesaiannya
4.    Menyelenggarakan/melaksanakan tugas kelembagaan (rekomendasi, legalisasi dan lain-lainnya)
5.    Mengatasi hambatan-hambatan yang muncul
6.    Mengatur dan memeriksa kegiatan 7 K

b.    KEGIATAN MINGGUAN
1.    Upacara hari Sabtu dan hari-hari besar lainnya
2.    Mengadakan rapat mingguan
3.    Mengadakan rapat mingguan dengan wakamad untuk memadukan langkah kerja
4.    Mengadakan pemeriksaan keuangan Madrasah

c.    KEGIATAN BULANAN
Awal Bulan
1.    Penyelesaian kegiatan Honor guru dan karyawan, laporan bulanan dan rencana belanja bulanan
2.    Memberikan informasi, petunjuk dan catatan kepada guru tentang pelaksanaan program kerja
3.    Pemeriksaan jurnal kelas, daftar hadir guru/karyawan
4.    Pelaporan kegiatan bulanan yang lewat
                          


Akhir Bulan
1.   Tutup buku
2.   Pertanggung jawaban keuangan
3.   Evaluasi terhadap pelaksanan kegiatan

d.    KEGIATAN TENGAH SEMESTER
1.    Kegiatan tengah Semester
2.    Kegiatan Mid. Semester termasuk pengumpulan nilai penyampaian lembar laporan Mid semester kepada orang tua/ wali siswa
3.    Evaluasi terhadap pelaksanaan KBM tengah semester

e.    KEGIATAN SEMESTERAN
1.    Persiapan evaluasi semester
2.    Kegiatan semesteran termasuk pengumpulan nilai, ketetapan nilai, pembagian raport dan lain-lain
3.    Kegiatan OPMI, Pramuka, UKS dan Ektrakurikuler lainnya.
4.    Menyelenggarakan perbaikan sarana prasarana dan lingkungan belajar
5.    Memeriksa buku Induk dan Leger


III.           TUGAS KEPALA URUSAN TATA USAHA
1.    Bertugas dan bertanggung jawab atas berlakunya garis kebijaksanaan Kepala Madrasah dibidang ketatausahaan
2.    Membina staf Tata Usaha Madrasah sehingga mampu dan kreatif dalam melaksanakan tugas
3.    Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi Madrasah
4.    Membantu semua fihak Madrasah dalam ketatausahaan pada khususnya dan kelancaran fungsi Madrasah pada umumnya
5.    Menyusun Program pembinaan administrasi Madrasah
6.    Membuat dan menyajikan data-data statistik tentang keadaan dan perkembangan Madrasah
7.    Mengelola sarana prasarana ketatausahaan
8.    Mengurus administrasi kepegawaian
9.    Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh Kepala Madrasah.
10.  Membuat laporan berkala administrasi Madrasah

IV.          TUGAS WAKAMAD BIDANG KURIKULUM
1.    Menyusun program semester dan tahunan termasuk pembagian tugas mengajar
2.    Menyusun jadual pelajaran
3.    Menyusun penjabaran kalender pendidikan
4.    Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar serta norma penilaian
5.    Mengatur menyusun peringkat kelas pararel
6.    Mengatur norma kenaikan kelas
7.    Mengupayakan selalu adanya peningkatan mutu pendidikan
8.    Mengatur usaha pembinaan, peningkatan, perbaikan dan pengayaan  terhadap siswa
9.    Menyusun personalia wali kelas dan tugas guru
10.  Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi PBM tambahan
11.  Membantu Kepala Madrasah melakukan supervisi kelas, kinerja wali kelas, administrasi guru dan guru piket
12.  Berasama Wakamad Kesiswaan mengatur program penggunaan waktu kosong/luang
13.  Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran
14.  Bersama Wakamad Kesiswaan Merencanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan daya tampung Madrasah
15.  Koordinasi dengan Kaur TU dalam hal bahan/alat untuk mendukung kegiatan tugas yang tertuang dalan draft rencana kegiatan secara berkala pada awal tahun pelajaran baru/ insidentil
16.  Mengkonsultasikan setiap rencana kegiatan dalam bentuk proposal dan melaporkan hasil kegiatan ( pelaksanaan tugas) beserta instrumen terkait dalam bentuk bendel progres report kepada Kepala Madrasah secara berkala satu bulan sekali / insidentil
17.  Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh Kepala Madrasah.
18.  Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah setiap selesai pelaksanaan tugas

V.            TUGAS WAKAMAD BIDANG KESISWAAN
1.    Menyusun program pembinanaan/kegiatan kesiswaan/ OPMI
2.    Mimbina dan membimbing pemilihan pengurus OPMI
3.    Membina dan membimbing pengurus OPMI dan berorganisasi
4.    Membimbing kegiatan siswa /OPMI dalam rangka pelaksanaan disiplin dan tata tertib siswa
5.    Menyusun dan membuat tata tertib siswa
6.    Menyusun program pembinaan siswa
7.    Membina, mengawasi serta mengkoordinasikan kegiatan upacara bendera
8.    Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bakti sosial, baktii masyarakat terutama menjelang peringatan hari besar Islam
9.    Selalu memotifasi dan meningkatkan kreatifitas siswa
10.  Mengatur program ekstra kurikuler dan kegiatan siswa lainnya
11.  Melakukan pemilihan siswa teladan, penerimaan siswa dan siswa yang memiliki kegiatan diluar Madrasah
12.  Bersama Wakamad Kurikulum merencanakan dan mengawasi MOS/Pekan perkenalan untuk siswa baru
13.  Menyeleksi siswa untuk diusulkan mendapat bantuan bea siswa dan berkoordinasi dengan Kaur tata usaha.
14.  Membina dan mengawasi pelaksanaan 8K (Keagamaan, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Kekeluargaan, Kesehatan dan kerindangan )
15.  Membina karya siswa , majalah dinding, buletin dll.
16.  Bersama Wakamad Kurikulum Merencanakan penerimaan siswa baru sesuai dengan daya tampung Madrasah
17.  Koordinasi dengan Kaur TU dalam hal bahan /alat untuk mendukung kegiatan tugas yang tertuang dalan draft rencana kegiatan secara berkala pada awal tahun pelajaran baru/ insidentil
18.  Mengkonsultasikan setiap rencana kegiatan dalam bentuk proposal dan melaporkan hasil kegiatan ( pelaksanaan tugas) beserta instrumen terkait dalam bentuk bendel progres report kepada Kepala Madrasah secara berkala satu bulan sekali / insidentil
19.  Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah

VI.          TUGAS WAKAMAD BIDANG SARANA PRASARANA
1.    Membuat perencanaan pengadaan, pemeliharaan, pengamanan barang inventaris yang berkaitan dengan KBM

2.    Mencatat, menginventarisir dan mengadakan langkah-langkah cepat untuk pemeliharaan dan perbaiakan kelengkapan Madrasah yang rusak
3.    Mencatat dan menginventarisir tropi, pila, piagam yang diperoleh Madrasah/siswa
4.    Mengatur dan mendayagunakan alat-alat pelajaran/alat peraga untuk tiap-tiap mata pelajaran secara optimal
5.    Koordinasi dengan Kaur TU dalam hal bahan /alat untuk mendukung kegiatan tugas yang tertuang dalan draft rencana kegiatan secara berkala pada awal tahun pelajaran baru/ insidentil
6.    Mengkonsultasikan setiap rencana kegiatan dalam bentuk proposal dan melaporkan hasil kegiatan (pelaksanaan tugas) beserta instrumen terkait dalam bentuk bendel progres report kepada Kepala Madrasah secara berkala satu bulan sekali / insidentil
7.    Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah

VII.         TUGAS WAKAMAD BIDANG HUMASY
1.    Memelihara dan mengembangkan hubungan Madrasah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi sosial
2.    Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite Madrasah dan peran Komite Madrasah
3.    Memberikan pengertian kepada Masyarakat tentang fungsi Madrasah, melalui bermacam teknik komunikasi agar masyarakat lebih mengenal Madrasah dan mempunyai harapan, impian dan minat untuk memasukkan putra-putrinya masuk kemadrasah.
4.    Menginventaris harapan dan keinginan wali murid/masyarakat terhadap madrasah sebagai acuan pengembangan Madrasah dimasa mendatang
5.    Mengupayakan terjadinya hubungan yang harmonis antar warga  Madrasah sehingga dapat mengurangi / menghilangkan sama sekali adanya kesenjangan atau kecemburuan antar personil Madrasah yang dapat menghambat kemajuan Madrasah
6.    Segera melaporkan kepada Kepala Madrasah setiap kejadian yang dapat merugikan / menghancurkan nama baik Madrasah, baik yang terjadi didalam maupun diluar Madrasah

7.    Mengatur dan memelihara hubungan yang  baik antar Madrasah dengan orang tua murid dan Komite Madrasah
8.    Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Madrasah yang berkaitan dengan kehumasan
9.    Bersama Wakamad Kesiswaan menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata dan lain-lain yang berhubungan dengan kehumasan
10.  Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan dimadrasah (gebyar pendidikan)
11.  Koordinasi dengan Kaur TU dalam hal bahan / alat untuk mendukung kegiatan tugas yang tertuang dalan draft rencana kegiatan secara berkala pada awal tahun pelajaran baru / insidentil
12.  Mengkonsultasikan setiap rencana kegiatan dalam bentuk proposal dan melaporkan hasil kegiatan (pelaksanaan tugas) beserta instrumen terkait dalam bentuk bendel progres report kepada Kepala Madrasah secara berkala satu bulan sekali / insidentil
13.  Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah

VIII.        TUGAS WALI KELAS
1.    Mengenal dengan baik nama, alamat, watak, keinginan, kesulitan, yang dihadapi siswa  dari kelas yang diasuhnya
2.    Mengerti betul jumlah siswa/siswa yang ada dalam kelas yang diasuhnya
3.    Memberi contoh yang baik pada siswa dikelas yang diasuhnya
4.    Memberi bimbingan kepada siswa dikelas yang menjadi asuhannya seoptimal mungkin sehingga meraih prestasi yang sebaik-baiknya
5.    Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan keindahan kelas
6.    Menginventarisir / mencatat alat-alat / perabot yang ada dikelas yang diasuhnya dan segera melaporkan kepada Wakamad Sarana Prasarana jika ada yang rusak
7.    Mengambil tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul didalam kelas yang diasuhnya
8.    Menciptakan suasana kekeluargaan didalam kelas yang diasuhnya
9.    Mencatat hasil penilaian tentang kepandaian, kecakapan, kelakuan dan kerajinan anak asuhnya
10.  Mengetahui latar belakang siswa yang diasuhnya
11.  Menyampaikan buku raport kepada orang tua / wali siswa sebagai laporan hasil pendidikan tiap akhir semester dan akhir tahun
12.  Menyampaikan saran kepada wali murid sehubungan dengan hasil yang dicapai putra putrinya.
13.  Mengurusi daftar ulang dikelas yang diasuhnya.
14.  Mengetahui presensi kehadiran siswa minimal seminggu sekali, untuk dijadikan acuan bimbingan.
15.  Mengkoordinir kegiatan-kegiatan siswa dikelasnya.
16.  Melaporkan kepada Kepala Sekolah apabila terjadi kasus yang tidak dapat diatasi didalam kelas yang diasuhnya.
17.  Koordinasi dengan Wakamad yang terkait.
18.  Koordinasi dengan Kaur TU dalam hal bahan/alat untuk mendukung tugas yang diembannya.
19.  Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah.

IX.          TUGAS GURU
1.     UMUM
1.     Memberi motifasi kepada siswa untuk membangkitkan minat, semangat dan kemauan belajar siswa.
2.     Menggunakan ruang belajar, alat-alat pelajaran yang ada seoptimal mungkin.
3.     Membuat perencanaan mengajar dalam satu semester dan tahunan.
4.     Membuat persiapan mengajar jadwal dan sesuai dengan satuan pelajaran yang telah ditetapkan.
5.     Mengadakan evaluasi dan bimbingan serta membuat laporan kepada fihak yang berkepentingan atas hasil belajar.
6.     Mengadakan usaha perbaikan berdasar hasil evaluasi
7.     Berusaha mengetahui bakat, minat dan kemampuan siswa.
8.     Membantu menyalurkan serta mengarahkan bakat dan minat siswa.
9.     Ikut menjaga nama baik Madrasah.
10.  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Madrasah.





2.     KHUSUS
1. Tugas Guru Selaku Pengajar.
a. Membuata satuan pelajaran.
b. Datang mengajar tepat waktu.
c. Mengadakan evaluasi secara teratur.
d. Ikut memelihara ketertiban kelas dan Madrasah.

2. Tugas Guru sebagai Pendidik.
a. Memberikan kasih sayang terhadap anak didik serta selalu menjadikan    dirinya suri tauladan bagi anak didik.
b. Mencintai jabatannya sebagai seorang pendidik dan dapat menyelaraskan kecakapan pengetahuan  dan profesinya.
c.  Dalam berhias dan berpakaian harus selalu memperhatikan etika estetika.
d.  Bersikap terbuka dan demokratis.
e. Menjaga dan memelihara semangat korps. Serta meningkatkan rasakekeluargaan dengan sesama guru dan keryawan.
f.  Menjaga dan memelihara norma kesusilaan, agama dan kesopanan terhadap anak didik
g.  Selalu berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
h.  Tidak merokok saat mengajar.
i.   Tidak menjatuhkan mental anak didik.


3. Tugas Guru Selaku Anggota Keluarga Madrasah.
a. Cinta dan bangga atas Madrasah
b. Menjaga nama baik Madrasah Dimanapun berada
c. Selalu berupaya menumbuh kembangkan Madrasah








X.            TUGAS GURU PIKET
1.    Datang di Madrasah 10 menitsebelum pelajaran yang pertama dimulai dan baru dapat meninggalkan Madrasagh 5 menit setelah pelajaran terakhir selesai
2.    Membagikan bahan dan atau alat yang dibutuhkan KBM pada hari itu serta koordinasi dengan tata usaha dalam hal pengadaan
3.    Memberi pertimbangan/izin siswa yang meninggalkan pelajaran karna sesuatu kepentingan
4.    Mengisi pelajaran yang kosong dengan tugas yang disampaikan oleh Guru yang bersangkutan atau pelajaran yang dibinanya sendiri
5.    Bersama wali kelas mengatasi/menyelesaikan masalah/peristiwa yang terjadi pada siswa
6.    Mengambil langkah dengan kebijaksanaan terhadap siswa yang melanggar tata tertib.
7.Menjaga tata tertib sehari-hari
8.Mencatat peristiwa yang terjadi.
9.Menerima tamu dan meneruskan kepada yang bersangkutan
10.  Koordinasi dengan Wakamad terkait.
11.  Melaporkan kejadian yang penting kepada Kepala Madrasah.

XI.          TUGAS TENAGA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
1.    Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan yang meklipuiti.
a.    Waktu kegiatan
b.    Metode bimbingan dan penyuluhan
c.    Peralatan dan biaya
d.    Teknik pengolahan  data hasil bimbingan dan penyuluhan

2.    Menyusun dan melaksanakan tugas berkoordinasi dengan :
a.    Wali kelas
b.    Seksi Kesiswaan
c.    Seksi pengajaran dan pendidikan
d.    BP3/ orang Tua / Wali siswa



3.    Menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan :
      Dinas penyuluhan tenaga kerja dan Dep[artementrankopnaker, Instansi lain yang ada hubungannya dengan masalah kejiwaan/ketenangan
4.    Mengumpulkan data tentang siswa.
5.    Mengamati sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari
6.    Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami problema
7.    Mengadakan pertemuan/hubungan dengan orang tua siswa baik secara individu maupun secara kelompok guna memperoleh saling pengertian tentang pendidikan.
8.    Bekerja denagan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa.
9.    Membuat catatan pribadi
10.  Mengadakan evaluasi pelaksanaan BP.
11.  Menyusun statistik hasil evaluasi BP.
12.  Melengkapi dan menertibkan administrasi ketatausahaan BP.
13.  Mengadakan bimbingan secara klasikal maupun perorangan.
14.  Memonitoring kemajuan siswa baik di Madrasah maupun diluar Madrasah.
15.  Koordinasi dengan Wakamad terkait.
16.  Membuat laporan kepada Kepala Madrasah secara periodik.

XII.         TUGAS PEMBINA PRAMUKA
1.    Menyusun Program kegiatan kepramukaan
2.    Menyelenggarakan ;latihan kepramukaan secara ruitin dan terjadwqal dalam rangka peningkatan ketrampilan
3.    Menyelenggarakan dan mendampingi
a.    Persami
b.    Hiking
c.    Upacara-upacara yang bersifat kepramukaan
d.    Kemah
4.    Mengikuti kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan oleh Kwarran dan Kwarcab
5.    Menghadiri Pertemuan pembimbingan yang diselenggarakan oleh nKwarran dan Kwarcab
6.    Penghubung antara Guigus Depan dengan Kwarran, Kwarcab dan Gugus Depan lainnya
7.    Menginventarisir, memelihara, merawat barang-barang inventaris Kepramukaan
8.    Melaksanakan Tugas-tugas lain dari Kepoala Madrasah
9.    Koordinasi dengan Wakamad terkait
10.  Laporan pelaksanaan Kegiatan kepada Kepala Madrasah

XIII.        TUGAS PEMBINA KESENIAN
1.    Menyusun Program kegiatan dalam bidang kesenian.
2.    Membimbing para siswa agar dapat menghargai seni.
3.    Memberi motivasi unmtuk menumbuhkan minat siswa terhadap seni
4.    Membimbing/membina kegiatan-kegiatan kesenian sehingga siswa memiliki kemampuan menikmati hasil karya seni.
5.    Mmebimbing dan membina para siswa untuk dapat berkreasi dalam bidang seni.
6.    Membina dan mendorong siswa  untuk mengisi acara seni pada acara-acara resmi.
7.    Menginventarisir, menjaga dan merawat barang-barang inventaris kesenian yang ada.
8.    Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepada madrasah.
9.    Koordinasi dengan Wakamad terkait.
10.  Melaporkan sebelum/sesudah pelaksanaan kepada Kepala Madrasah.

XIV.    TUGAS PEMBINA KOPSIS
1.    Menyusun program kegiatan koperasi Sekolah
2.    Menumbuhkan kesadaran siswa untuk hidup berkoperasi
3.    Menumbuhkan peran dan partisipasi aktif siswa didalam berkoperasi di madrasah
4.    Mengupayakan pengelolaan koperasi siswa yang baik dan berkembang
5.    Mengusahakan peningkatan modal koperasi siswa
6.    Memonitor peredaran barang-barang koperasi
7.    Membimbing cara pembukuan yang baik kepada siswa (petugas)
8.    Memeriksa pembukuan koperasi siswa
9.    Memantau secara rutin barang-barang inventaris koperasi
10.  Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Madrasah
11.  Koordinasi dengan Wakamad terkait
12.  Laporaan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah
XV.      TUGAS PEMBINA UKS
1.Melaksanakan pembinaan, pola hidup sehat bagi siswa
2. Memperhatikan kebiasaan hidup sehat para siswa setiap hari lewat kerapihan,kebersiahan pakaian/anggota badan.
3.Pelayanan kesehatan terhadap siswa yang sakit
4.Menyiapkan kotak obat-obatan ringan.
5.Memantau kebersihan ruang UKS
6.Memeriksa buku perobatan dalam rangka pemantauan siswa yang sakit.
7.Bertanggung jawab atas alat-alat perlengkapan UKS yangada.
8.Mengantar ke Rumah Sakit apabila perlu.
9.Mengadakan konsentrasi dengan wali murid jika perlu.
10.  Bersama-sama Wakamad terkait merencanakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan nyaman.
11.  Mengatur sanitasi dan pembuangan limbah yang baik.
12.  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Madrasah.
13.  Koordinasi dengan Wakamad yang terkait.
14.  Laporan pelaksanaan tuigas kepada Kepala Madrasah.

XVI.     TUGAS PEMBINA OLAH RAGA.
1.    Menyusun jadwal kegiatan olah raga diluar jam intra kurikuler.
2.    Mengatur dan mengaktifkan para siswa dalam pelaksanaan SKJ.
3.    Melatih para siswa dalam rangka peningkatan mutu keolahragaan.
4.    Mengadakan pertandingan olah raga dengan fihak lain.
5.    Penanggung jawab kegiatan yang bersifat olah raga seperti, baris berbaris, lomba gerak jalan dll.
6.    Bersama Wakamad Kesiswaan mengatur dan bertanggung jawab pelaksanaan upacara bendera.
7.    Melatih para siswa petugas pengibar Bendera.
8.    Penanggung jawab peralatan  olah raga dan fasilitas olah raga.
9.    Melaksanakan tugas-tugas lain dari Kepala Madrasah.
10.  Koordinator dengan Wakamad terkait.
11.  Laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Madrasah.




XVII.      TUGAS PEMBINA KEAGAMAAN
1.    Menyusun Program kegiatan Keagamaan
2.    Membimbing para siswa dalam mempraktekkan ketrampilan ajaran Agama
a.Praktek Wudlu, sholat Fardlu, sholat Jama’ah, dan imam sholat
b.Praktek memandikan,mengafani,menyolatkan dan menanamkan mayat
c.   Praktek Zakat, korban dan sebagainya.
3.    Mengatur siswa dalam pelaksanaan hari-hari besar Islam.
4.    Melaksanakan tugar-tugas lain yang bersifat keagamaan.
5.    Koordinasi dengan wakamad terkait
6.    Laporan pelaksanaan tugas.

XVIII.    TUGAS TATA USAHA.

A.   BANDAHARA PENGELUARAN.
1.    Bersama kepala Madrasah merencanakan kebutuhan/pembelian barang untuk kepentingan madrasah.
2.    Menerima, menyimpan, membayarkan, menata usahakan dan mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan  belanja sekolah.
3.    Menyiapkan gaji dan vakasi Guru dan Karyawan
4.    Melaksanakan pembukuan keuangan dengan baik dan benar dan dilampiri bukti-bukti penggunaan
5.    Membuat daftar inventaris barang-barang yang dibeli
6.    Membuat laporan/SPJ keuangan bulanan, triwulan dan tahunan
7.    Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Madrasah
8.    Menutup pembukuan keuangan (buku Kas) pada setiap akhir bulan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan / akuntabilitas kepada Kepala Madrasah.



B.   PEMBANTU BENDAHARA KOMITE
1.    Bersama Kepala Madrasah dan Kaur TU merencanakan penggunaan dana sesuai juklak komite madrasah untuk kepentingan madrasah
2.    Mengurus dan menerima uang infaq bulanan wali murid
3.    Mengamankan dan melakukan pembayaran honorarium kepada yang berhak pada waktu yang telah ditentukan
4.    Melaksanakan pembukuan keuangan dengan baik dan benar
5.    Mengarsipkan / menyimpan bukti-bukti penggunaan dana (Kwitansi, nota, dan sebagainya) dengan baik dan rapi
6.    Melaksanakan tugas dengan ikhlas dan disertai rasa tanggungjawab yang tinggi demi kepentingan madrasah
7.    Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Madrasah
8.    Menutup pembukuan keuangan (buku kas) pada setiap akhir bulan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan / akuntabilitas kepada Kepala Madrasah.

C.   TUGAS TENAGA PERPUSTAKAAN
1.    Bersama-sama Kaur TU menyusun rencana pengadaan, pengelolaan buku-buku perpustakaan
2.    Menerima dan memeriksa kiriman buku dari Depag, instansi terkait, hibah, wakaf dan pembelian
3.    Menyeleksi, mengklasifikasi dan membubuhkan cap dan mencatat dalam buku induk
4.    Menyusun daftar katalog buku perpustakaan
5.    Mengatur penggunaan buku perpustakaan bagi siswa/guru sesuai pedoman
6.    Mengatur penyimpanan / penempatan buku
7.    Melaksanakan pemeliharaan  buku dan perlengkapan perpustakaan lainnya
8.    Membuat statistik penggunaan buku-buku perpustakaan
9.    Bersama-sama  dengan guru mendorong siswa untuk gemar membaca



10.  Mengawasi penggunaan buku-buku perpustakaan
11.  Menjaga Tata tertib di perpustakaan
12.  Mengelola buku anggota / kartu anggota perpustakaan
13.  Menjaga kebersihan lingkungan perpustakaan
14.  Mengupayakan ruang baca yang bersih,. Indah, nyaman dan aman
15.  menyusun laporan kegiatann perpustakaan secara berkala kepada Kepala Madrasah.
D.   BAGIAN TATA LAKSANA

1.    ARSIP
a.    Mencatat agenda masuk/keluar sesuai dengan mekanismenya
b.    Meneruskan dan mengolah surat masuk sesuai dengan disposisi
c.    Menerima, mengajukan paraf pada kaur TU dan tanda tangan kepada Kepala Madrasah, surat yang telah selesai diketik bagian komputer selanjutnya distempel dan didistribusikan
d.    Mengarsipkan

2.    ADMINISTASI KESISWAAN
a.    Pencatatan buku induk siswa, klapper, mutasi siswa, dokumen penyerahan STTB
b.    Menyiapkan absensi siswa
c.    Melayani legalisasi ijazah sampai proses pengarsipan
d.    Mempertanggungjawabkan tugasnya
3.    Pengarsipan
4.    Laporan berkala.

E.    BAGIAN KOMPUTER / PENGGANDAAN
a.       Pengetikan dan penggandaan surat yang terkait dengan administrasi Madrasah setelah mendapatkan persetujuan kaur TU
b.      Membuat dan menyajikan data statistik tentang keadaan dan perkembangan Madrasah dipapan data.
c.       Bertanggung jawab pada kelancaran perangkat komputer yang ada.
d.      Secara berkala laporan ke kaur TU.

F.    BAGIAN IKM / KEPEGAWAIAN
1.    Administrasi IKM ( Inventaris Kekayaan Madrasah )
a. Mencatat inventaris Kekayaan Madrasah mulai dari barang tidak bergerak/bergerak dalam kartu inventaris barang ( KIB ), Buku Inventaris Barang, ( BIB ).
b.    Membuat kode dan klasifikasi IKM pada masing-masing barang.
c.    Membuat daftar Inventaris Ruang ( DIR ), Laporan mutasi barang Triwulanan dan laporan Tahunan.
d.    Mengarsipkan, dokumen IKM.
e.    Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Madrasah.
f.     Secara pereodik laporan ke Kaur TU/ Kepala Madrasah.

2.    Administrasi Barang Persediaan
1.    Mencatat barang-barang persediaan ATK dalam kartu persediaan barang sesuai dengan jenisnya.
2.    Mencatat nota bon barang.
3.    Secara berkala melakukan opnama fisik barang persediaan.
4.    Mengarsipkan dan mempertanggungjawabkan.
3.    Administrasi Kepegawaian.
a.  Mencatat buku Induk Pegawai.
b.    Menyiapkan buku Absensi Pegawai.
c.    Mengarsipkan dan mempertanggung jawabkan.
4.    Secara berkala laporan ke Kaur TU/ Kepala Madasah.
G.   TUGAS PENJAGA MADRASAH
a. Menjaga keamanan Madrasah khususnya setelah jam dinas kegiatan belajar mengajar serta mempertanggung jawabkan keselamatan aset Madrasah.
b.    Membuka dan menutup pintu Kelas dan Ruangan lainnya.
c.   Mempertanggung jawabkan / akuntabilitas.
d.   Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala Madrasah
H.  BAGIAN KEBERSIHAN
1.    Membersihkan seluruh ruangan, halaman kamar mandi.
2.    Membuat dan menyiapkan minuman guru/karyawan.
3.    Mempertanggung jawabkan.
4.   
SEMOGA ALLOH
MERIDLOINYA
AMIEN
 
Menjalankan tugas lain yang diberikan Kepala Madrasah.














BAB II
PENGELOLAAN SEKOLAH

Pengelolaan sekolah yang diberlakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo sebagai berikut :
A.    Pengelolaan Administrasi Sekolah
1.      Kelembagaan
a.       Nama Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Al-Islam
b.      Alamat Sekolah
MTs Al-Islam beralamatkan dijalan Madura desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo
Telp.(0352) 311340
c.       Tahun Berdiri
Madrasah Tsanawiyah Al-Islam berdiri tahuan 1966 M yang mana dari tahun ke tahun mengalami kemajuan. Ini terbukti dengan adanya bangunan sekolah yang sudah permanen dan memiliki sendiri dengan jumlah murid yang banyak.
d.      Status Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Al-Islam sebagai salah satu lembaga yang berlebel swasta (terakreditasi B) serta memiliki gedung sendiri.
2.      Organisasi Sekolah
a.       Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah sebagaimana terlampir di halaman belakang
b.      Pembagian Tugas sekolah
Pembagian tugas sekolah sebagaimana terlampir di halaman belakang.
3.      Kepegawaian
Faktor yang memiliki urgensi solid di dalam menunjang keberhasilan ketercapaian tujuan pendidikan adalah keberadaban tenaga kependidikan. Guna mendukung operasional pelaksanaan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam selain sarana ditunjang dengan tenaga profesional dengan administrasi yang tertata rapi.
a.       Nama Pegawai
Nama pegawai guru dan karyawan akan kami lampirkan dalam halaman di belakang.
b.      Uraian tugas
Uraian tugas telampir dibelakang
c.       System penerimaan kepegawaian
Penerimaan tenaga guru dan karyawan melalui yayasan dibidang pendidikan.
4.      Pendanaan
a.       Sumber dana
Untuk menunjang kesinambuangan dan kelancaran operasioanal pendidikan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sumber dana yang diperoleh untuk menunjang kelancaran proses pendidikan di MTs Al Islam dari :
·         Dana BOS dari Depag Ponorogo
·         Syahriyah
·         Dana jariyah tiap tahun (pada waktu daftar ulang)
b.      System pengelolaan keuangan
1.      Keuangan dikelola oleh pihak sekolah.
2.      Setiap tahun diadakan laporan pertanggungjawaban kepada komite.
c.       Kesejahteraan guru dan karyawan
Kesejahteraan guru dan karyawan penting dalam proses pendidikan, untuk itu setiap bulan guru dan karyawan menerima syahriah dari madrasah

B.     Pengelolaan Akademik
1.      Kurikuler
a.       Struktur kurikulum
b.      Pembagian tugas mengajar
Pembagian tugas mengajar sesuai dengan bidang studi atau fak masing-masing.
c.       Pelaksanaan jam tatap muka
d.      Kegiatan ekstrakulrikuler
Untuk menunjang keberhasilan siswa dalam mengembangkan cara berfikir dan upaya wawasan yang luas maka sangatlah diperlukan adanya kegiatan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan ekstrakurikuler di MTs Al-Islam ini ditangani oleh dua organisasi yaitu sebagai berukut :
1.      Organisasi Pramuka
Kegiatan pramuka dibagi menjadi dua yaitu :
·      Kegiatan Mingguan
Untuk kegiatan mingguan dalam kepramukaan dilaksanakan setiap hari selasa mulai jam 13.30 s/d 16.30 WIB, yang anggotanya adalah seluruh siswa MTs Al Islam
·      Kegiatan Tahunan
Untuk kegiatan tahunan diadakan PERKAJUM (perkemahan kamis jum’at), ada juga yang bersifat identil yaitu jambore, raimuna tingkat nasional dan tingkat daerah.
2.      Organisasi Pelajar Madrasah Al Islam (OPMI)
Terdiri dari tujuh bagian, anggota OPMI adalah semua santri Al-Islam dan pengurusnya adalah kelas 5. Pebimbing OPMI adalah semua Ustadz/Ustadzah Al-Islam. Kegiatan OPMI dibagi menjadi dua yaitu :
·      Kegiatan Mingguan
Untuk kegiatan mingguan diadakan latihan muhadloroh, yang dilaksanakan setiap hari sabtu jam terakhir. Adapun petugas muhadloroh itu dibagi secara bergiliran dengan memakai Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Bahasa Arab. Di dalam kegiatan mingguan diadakan kursus yaitu : Bahasa Inggris, Nahwu Sorof dan Mutholaah yang dilaksanakan setiap hari Ahad, Senin, Rabu, Kamis mulai jam 13.30 s/d 16.00 WIB.
·      Kegiatan Tahunan
Untuk kegiatan tahunan setiap satu tahun sekali diadakan simaan Al Quran yang dilaksanakan di PP Al-Islam Joresan, yang harus diikuti oleh semua siswa, dan juga bermacam-macam lomba sebagai berikut :
a.       Lomba MTQ
b.      Lomba pidato Bahasa Arab, Inggris, Indonesia dan Jawa.
c.       Membaca Kitab Kuning
e.       Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas dibagi 2 yaitu :
1.      Berdasarkan nilai akademik
Apabila siswa nilainya 6 maka anak tersebut tidak bisa naik kelas (nilai minimal 60).
2.      Berdasarkan nilai non akademik
·      Dilihat dari sikap anak, apabila anak tersebut perbuatannya tidak baik, walaupun dia termasuk anak yang pintar, maka anak tersebut tidak bisa naik kelas kalau tidak ada surat pernyataan dari kepala sekolah, karena tujuan dari pembelajaran adalah terciptanya akhlak yang baik.
·      Apabila dalam satu semester absen 9x tidak masuk, tanpa ada surat pernyataan tidak masuk, maka anak tersebut tidak bisa naik kelas.


2.      Bimbingan dan Konseling
a.       Guru/petugas BK
Untuk penanganan BK di MTs Al-Islam ada guru yang diberi tugas khusus untuk menangani bidang ini, sehingga kalau ada anak yang bermasalah langsung berhubungan dengan guru BP/BK yaitu :
-          Ustadz Ahmad Kusairi, S.Pd.I
-          Ustadzah Siti Rohmatul Mawadah, M.Pd.I
-          Ustadz Imam Hambali
b.      Permasalahan yang sering timbul pada murid
Permasalahan yang sering timbul yang memerlukan perhatian dari guru BK diantaranya pada waktu upacara ada anak-anak yang tidak ikut, anak yang sering meninggalkan jam pelajaran tanpa izin.
c.       Langkah-langkah bimbingan
Langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk memecahkan masalah yang dialami oleh siswa yaitu dengan cara :
1)      Memanggil siswa yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
2)      Memberi motivasi.
3)      Menerima informasi dari teman dekatnya.
4)      Member teguran I, kalau tidak dihiraukan maka ada teguran II.
5)      Ketika teguran I dan II tidak dihiraukan maka ketiga kalinya adalah memberitahukan kepada orang tua/wali murid.
d.      Pelaksanaan BK
Di MTs Al-Islam namanya OPMI (Organisasi Pelajar Madrasah Al-Islam) bukan OSIS seperti di SMP/MTs lainnya. Pelaksanaan BK dilakukan kalau ada yang melanggar, maka anggota/pengurus OPMI yang boleh mencatat dan di pondok namanya tim tertib, dan mereka tidak punya wewenang untuk memberi hukuman pada murid/siswa, tetapi hanya mencatat dan kemudian melaporan ke tim tertib tingkat estatif (guru yang menangani).

C.    Pengelolaan Kesiswaan
1.      Jumlah kelas dan jumlah siswa
Jumlah kelas dan jumlah siswa sebagaimana yang terlampir di belakang.
2.      Keadaan murid tiga tahun terakhir
Keadaan murid tiga tahun terakhir sebagaimana terlampir.
3.      Nama organisasi siswa dan kepengurusannya
Di MTs Al-Islam ada organisasi siswa yang menangani kegiatan-kegiatan yaitu OPMI untuk struktur organisasi dan kepengurusan sebagaimana terlampir.
4.      Kegiatan kesiswaan
Dalam aplikasinya kegiatan kesiswaan yang berlangsung di MTs Al-Islam adalah sebagai berikut :
a.       Latihan kepramukaan rutin setiap hari Selasa.
b.      Orientasi anggota koordinator hari Jumat tanggal 27 Oktober 2011.
c.       Raker hari Jumat tanggal 17 Nopeber 2011.
d.      Perkajum (perkemahan kamis jumat)
e.       Dian pinru dan dian pinsa
f.       ASC (Al-Islam Scout Competition)
g.      Hut koor
h.      Perkemahan KMD
i.        Orientasi anggota baru
j.        Anjangsana
k.      Istighosah
l.        Bakmas
5.      Sistem penerimaan siswa baru
Untuk system penerimaan siswa baru diadakan setiap akhir tahun ajaran baru yang dilaksanakan oleh panitia penerimaan siswa baru yang ditunjuk oleh kepala sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·      Pembentukan panitia
·      Membuat brosur PBM
·      Mempersiapkan tempat
·      Pendaftaran
·      Pelaksanaan ujian
·      Pengumuman siswa yang diterima
·      Daftar ulang
·      Pembagian seragam
·      Pembagian kelas
·      Pecan perkenalan

D.    Sarana dan Prasarana
1.      Gedung dan perabotnya
-       Ruang kelas yang memadai
-       MTs mempunyai laboratorium kompter dan bahasa
-       Laboratorium IPA
-       Internet (hotspot)
-       Asrama bagi santriwati
-       Lingkungan masyarakat yang religious dan harmonis
-       Balai kesehatan santri dan masyarakat
2.      Penunjang akademik
-          Keorganisasian (OPMI dan Gerakan Pramuka)
-          Kegiatan remaja dalam bidang kesehatan melalui Palang Merah Remaja (PMR)
-          Pengembangan jurnalistik
-          Pengembangan kreatiftas olahraga dan seni (bola volley, tenis meja, seni musik, kaligrafi, qasidah, puisi, seni baca Al-Qur’an dan muhadloroh)
-          Perpustakaan
-          MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an)
3.      Alat peraga
Alat peraga yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam adalah sebagai berikut:
-          Globe
-          Pita
-          Kerangka manusia, dan sebagainya
4.      Fasilitas penunjang lainnya
-          Tersedianya lapangan bola volley
-          Alat-alat olahraga yang cukup lengkap
-          Pasukan drum band
-          Tenis meja
-          Perpustakaan yang merupakan faktor penunjang utama belajar siswa
E.     Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
1.      Bentuk hubungan dengan masyarakat
Bentuk hubungan dengan masyarakat diwujudkan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah yaitu :
-       Mengundang tokoh-tokoh masyarakat
-       Menjalin hubungan antar sekolah dalam bidang olahraga dan lomba pidato
2.      Hubungan dengan wali murid
Salah satu relasi sekolah yang sangat penting adalah orang tua murid, dimana sekolah dan orang tua merupakan dua unsur yang saling menunjang dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yang optimal. Hubungan dapat dilakukan denag cara sebagai berikut :
-       Mengundang wali murid dalam penerimaan rapot
-       Kunjungan silaturrahmi dengan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wali murid, misalnya masalah komite, uang gedung dan lain-lain.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa INSURI Ponorogo, dilakukan secara terpadu, terbimbing dan terarah. Terbimbing artinya mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik dalam pelaksanaannya dibimbing oleh dosen pembimbing, guru pamong serta ustadz-ustadzah dan kepala sekolah. Terpadu artinya seluruh kegiatan di lapangan ini merupakan satu kesatuan pengalaman yang tidak bisa dipisah-pisahkan dan satu sama lain saling menunjang. Terarah artinya semua kegiatan mahasiswa diarahkan untuk mencapai tujuan sebagai calon guru professional.
Dalam pelaksanaan praktek pengalaman lapangan, kami dibimbing oleh dosen pembimbing dan guru pamong, yaitu :
Dosen Pembimbing
:
…………………………
Guru pamong
:
Guru bidang studi yang mata pelajarannya dijadikan sasaran PPL

A.    Program Kegiatan Yang Direncanakan
Untuk mempermudah pelaksanaan dan pelaporan, maka kelompok kami membuat program kegiatan. Adapun program kegiatan yang kelompok kami laksanakan selama praktik pengalaman di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo adalah sebagai berikut :
1.      Melaksanakan observasi ke sekolah tempat praktek
Adapun kegiatan yang kami lakukan dalam observasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo adalah sebagai berikut :
a.       Pengenalan dengan kepala sekolah, guru-guru serta karyawan
b.      Mengenal peraturan dan tata tertib sekolah tempat praktik
c.       Mengamati kegiatan sekolah secara umum
d.      Mengamati proses kegiatan belajar mengajar
2.      Menyiapkan praktek mengajar
Praktik mengajar merupakan pokok inti dari kegiatan praktik pengalaman lapangan. Adapun yang kami lakukan dalam persiapan mengajar antara lain adalah :
a.       Konsolidasi dengan guru pamong atau kepala sekolah untuk mendapatkan bahan mengajar.
b.      Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, prota promes dan sebagainya.
c.       Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
d.      Praktik mengajar di kelas
3.      Melaksanakan praktek mengajar
Praktik mengajar di kelas harus memperhatikan hal-hal yang sangat essensian, diantaranya :
a.       Membuka pelajaran dengan salam
b.      Mengatur kelas sesuai dengan keadaan
c.       Menjelaskan tujuan tang ingin dicapai dalam pembelajaran
d.      Memberi motivasi
e.       Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
f.       Melaksanakan evaluasi
g.      Member kesimpulan
h.      Menutup pelajaran dengan salam
4.      Membuat laporan
Laporan terdiri dari laporan kelompok dan laporan individu. Dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini kami memperlihatkan waktu secukupnya mengingat tidak begitu mudah dalam pembuatan dan penyusunan.


B.     Hasil Yang Dicapai
Dari kurun waktu yang telah ditentukan, kami dapat menyelesaikan praktik pengalaman lapangan dengan tidak ada halangan suatu apapun. Hasil yang telah kami peroleh yang bisa kami laporkan adakah sebagai berikut :
Ø  Dengan adanya konsolidasi dengan kepala sekolah/guru pamong, sangat membantu kami dalam mempersiapkan praktik mengajar dan juga lebih mengetahui tentang metode yang digunakan dalam KBM.
Ø  Dengan persiapan-persiapan yang kami lakukan sebelum praktik mengajar, membuat kami lebih mengusai materi pelajaran dan pengajaran materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan praktik pengalaman lapangan yang kami laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam dapat dikatakan berhasil, karena terbukti dari hasil ulangan harian, prosentase ketentuan hasil belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar.
C.    Faktor Penunjang Dan Penghambat
1.      Faktor penunjang
Ada beberapa hal yang menunjang kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang kami laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Islam Joresan sehingga proses PPL berjalan lancar, diantaranya :
a.       Dukungan dari pihak kepala Madrasah dan dewan guru di MTs Al-Islam Joresan.
b.      Situasi yang kondusif di MTs Al-Islam Joresan
c.       Perangkat pengajaran yang telah tersedia di MTs Al-Islam Joresan
d.      Disiplin
e.       Sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
2.      Faktor penghambat
Faktor penghambat kegiatan PPL di Al-Islam Joresan antara lain adalah :
a.       Waktu yang relatif singkat, sehingga persiapan dan pelaksanaan PPL tidak dapat berjalan optimal
b.      Mata pelajaran yang diajarkan sebagian tidak sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuni di INSURI Ponorogo, yaitu Pendidikan Agama Islam.